Banyak sekali potensi yang dapat digali oleh anak muda masa kini, bagaimana tidak, anak muda pada zaman sekarang tentu lebih diuntungan dengan adanya teknologi dan sarana yang membantu kegiatan mereka sehari-hari. Seperti contoh gadget-gadget canggih diantaranya: handphone, komputer, internet dll. Tentu ini menjadi pembeda bagaimana anak muda zaman sekarang dengan anak muda pada zaman dahulu menjalani aktivitasnya sehari-hari. Dari mulai transportasi hingga komunikasi pun sangat jauh berbeda, dimana jaman dulu "mungkin" anak muda pada masa itu menggunakan transportasi umum seperti bemo, ontel bahkan becak. Berbeda dengan anak muda zaman sekarang yang sudah menggunakan sepeda motor sampai mobil pribadi. Dalam segi kreativitas seharusnya anak muda zaman sekarang unggul dibandingkan anak muda zaman dahulu. Ini terbukti dengan meningkatnya anak-anak muda yang telah maju dan sukses karena kreativitasnya sendiri. Namun bukan berarti anak muda zaman dahulu tidak kreatif dengan terbatasnya teknologi, transportasi dan sarana, justru tidak sedikit mereka yang sukses karena keterbatasan hal-hal tersebut.
Dibawah adalah beberapa anak muda zaman dahulu dan sekarang yang menuai kesuksesan di usia muda :
1. Hendy Setiono (Pengusaha Muda Pemilik Kebab Turki Baba Rafi)
Mungkin nama Hendy Setiono belum familiar di telinga Anda. Namun tahukah Anda kalau perusahaan yang ia pimpin beromzet lebih dari Rp 1.000.000.000 per bulan. Ya, anak muda asal Surabaya ini adalah Presiden Direktur Kebab Turki Baba Rafi Surabaya. Kebab Baba Rafi berdiri sejak September 2003 hingga kini telah memiliki 100 outlet di 16 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan bisnis kebabnya ini, Hendy Setiono dinobatkan oleh majalah Tempo edisi akhir 2006 sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan mengingat usianya baru menginjak 25 tahun. Ide mendirikan bisnis kebab berawal ketika pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983 ini mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar.
dikutip dari : sumber
2. Reza Nurhilman / AXL (Tokoh yang Sukses memanfaatkan marketing melalui media Jejaring Sosial)
Belum genap setahun, 'keripik setan' bermerek Maicih menjadi ikon jajanan yang fenomenal di Bandung. Bak tersihir, saat ini banyak orang yang penasaran akan cemilan pedas yang satu ini. Sosok dibalik kesuksesan Maicih adalah Reza Nurhilman atau yang akran disapa Axl. Laki-laki berumur 23 tahun inilah yang menemukan resep keripik dari seorang nenek-nenek.Axl bertemu sosok emak-emak (Nenek-nenek ) yang memang mempunyai resep keripik lada atau keripik setan yang rasanya enak. Sosok emak-emak tersebut bukan bernama Maicih. Axl sendiri membuat nama tersebut agar lebih nyeleneh dan mudah diingat orang. Sosok emak-emak ini identik dengan ke-icihan. Dia pake selalu pakai ciput. Nama aslinya bukan Mak Icih, biar nyeleneh saja jadi beri nama Maicih. Pertemuan Axl dengan Si Emak tersebut terjadi sekitar 3 tahun lalu di daerah Cimahi. Menurut Axl, Emak tersebut tidak menjual keripik setannya secara komersil. Keripik hanya diproduksi saat momen-momen tertentu saja. Sehingga pada tahun 2010.
dikutup dari : sumber
3. Jakob Oetama (Wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas)
Dr (HC) Jakob Oetama (lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931; umur 81 tahun), adalah wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN. Karir jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader's Digest dari Amerika. Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jacob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.
Dibawah adalah beberapa anak muda zaman dahulu dan sekarang yang menuai kesuksesan di usia muda :
1. Hendy Setiono (Pengusaha Muda Pemilik Kebab Turki Baba Rafi)
Mungkin nama Hendy Setiono belum familiar di telinga Anda. Namun tahukah Anda kalau perusahaan yang ia pimpin beromzet lebih dari Rp 1.000.000.000 per bulan. Ya, anak muda asal Surabaya ini adalah Presiden Direktur Kebab Turki Baba Rafi Surabaya. Kebab Baba Rafi berdiri sejak September 2003 hingga kini telah memiliki 100 outlet di 16 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan bisnis kebabnya ini, Hendy Setiono dinobatkan oleh majalah Tempo edisi akhir 2006 sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan mengingat usianya baru menginjak 25 tahun. Ide mendirikan bisnis kebab berawal ketika pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983 ini mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar.
dikutip dari : sumber
2. Reza Nurhilman / AXL (Tokoh yang Sukses memanfaatkan marketing melalui media Jejaring Sosial)
Belum genap setahun, 'keripik setan' bermerek Maicih menjadi ikon jajanan yang fenomenal di Bandung. Bak tersihir, saat ini banyak orang yang penasaran akan cemilan pedas yang satu ini. Sosok dibalik kesuksesan Maicih adalah Reza Nurhilman atau yang akran disapa Axl. Laki-laki berumur 23 tahun inilah yang menemukan resep keripik dari seorang nenek-nenek.Axl bertemu sosok emak-emak (Nenek-nenek ) yang memang mempunyai resep keripik lada atau keripik setan yang rasanya enak. Sosok emak-emak tersebut bukan bernama Maicih. Axl sendiri membuat nama tersebut agar lebih nyeleneh dan mudah diingat orang. Sosok emak-emak ini identik dengan ke-icihan. Dia pake selalu pakai ciput. Nama aslinya bukan Mak Icih, biar nyeleneh saja jadi beri nama Maicih. Pertemuan Axl dengan Si Emak tersebut terjadi sekitar 3 tahun lalu di daerah Cimahi. Menurut Axl, Emak tersebut tidak menjual keripik setannya secara komersil. Keripik hanya diproduksi saat momen-momen tertentu saja. Sehingga pada tahun 2010.
dikutup dari : sumber
3. Jakob Oetama (Wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas)
Dr (HC) Jakob Oetama (lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931; umur 81 tahun), adalah wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN. Karir jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader's Digest dari Amerika. Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jacob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.
4. Purdi E Chandra (Pendiri Primagama)
Bisnis “resminya” sendiri dimulai pada 10 Maret 1982, yakni ketika ia
bersama teman-temannya mendirikan Lembaga Bimbingan Test Primagama
(kemudian menjadi bimbingan belajar). Waktu mendirikan bisnisnya
tersebut Purdi masih tercatat sebagai mahasiswa di 4 fakultas dari 2
Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Namun karena merasa “tidak
mendapat apa-apa” ia nekad meninggalkan dunia pendidikan untuk
menggeluti dunia bisnis. Dengan “jatuh bangun” Purdi menjalankan Primagama. Dari semula hanya 1
outlet dengan hanya 2 murid, Primagama sedikit demi sedikit berkembang.
Kini murid Primagama sudah menjadi lebih dari 100 ribu orang per-tahun,
dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia. Karena perkembangan
itu Primagama ahirnya dikukuhkan sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di
Indonesia oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).
5. Chairul Tanjung (Trans Corp)
Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 50 tahun) adalah
pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses
bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group. Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran
Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses
membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group
menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain
seperti Trans TV, Trans 7 dan Bank Mega.
6. Dahlan Iskan (CEO surat
kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group)
Dahlan Iskan (lahir di
Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur 61 tahun), adalah CEO surat
kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga
adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal
19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu
II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara menggantikan Mustafa Abubakar.
dikutip dari : sumber
7. Andi Nata (Berbisnis masakan aqiqah)
Ia adalah seorang mahasiswa dari Universitas Indonesia yang mengambil
jurusan teknik Mesin. Sebuah upaya banting stir ia lakukan dengan
mencoba menekuni bidang diluar yang sedang ia tekuni di kampusnya. Ia
mencoba terjun di bisnis kuliner. Ia berbisnis masakan aqiqah identik
dengan sate dan gulai kambing.
Walaupun ia sama sekali tidak bisa memasak namun karena kemauan kerasnya bahwa ia harus bisa sukses di bisnis kuliner waktu berjalan mengantarkan bisnisnya hingga beromzet ratusan juta rupiah per bulan. Kini masakannya sudah masuk ke Hotel Four Seasons dan tiga hotel bintang empat lainnya di Jakarta.
Walaupun ia sama sekali tidak bisa memasak namun karena kemauan kerasnya bahwa ia harus bisa sukses di bisnis kuliner waktu berjalan mengantarkan bisnisnya hingga beromzet ratusan juta rupiah per bulan. Kini masakannya sudah masuk ke Hotel Four Seasons dan tiga hotel bintang empat lainnya di Jakarta.
8. Nurana Indah Paramita (Mengembangkan pembangkit listrik
bernilai jutaan dolar)
Bermodalkan 5 juta rupiah, ia dan teman2nya di Institut Teknologi Bandung berhasil mengembangkan pembangkit listrik
bernilai jutaan dolar melalui T-Files marine current turbine (turbin
arus air laut T-Files). Ia mulai menekuni pengembangan turbin dari arus air laut sejak tahun 2005. Saat itu mereka harus
mengikhlaskan uang saku selama kuliah hingga terkumpul Rp 5 juta. Meski
mereka belum mendapat perhatian dari pemerintah, tim tersebut terus
mengembangkan teknologi turbin secara nyata. Kini turbin T-Files nya
sudah terpasang sudah terpasang di beberapa pulau di Indonesia seperti
Lombok, Jawa dan Bali. Ia bahkan mampu menarik perhatian PLN hingga
kontrak 1 megawatt pun akhirnya ditandatangani dan rupiah pun selalu
mengalir di kantongnya.
9. Fauzan Adhima Efwandaputra (Pengusaha sepatu buatan tangan)
Ia adalah pengusaha muda berikutnya asal Indonesia yang berbisnis pembuatan sepatu buatan tangan atau handmade shoes. Bermarkas
di Bandung ia menjalankan bisnisnya dengan menargetkan konsumen yang
memiliki selera tinggi (harga mahal). Harga jual berkisar antara Rp
495.000-Rp 923.000 per pasang. Selain memiliki toko ritel
di Bandung, ia juga memasarkan sepatu
buatannya itu ke berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta, dan Bali.
Kini Fauzan meraup omzet Rp 50 juta setiap bulan, dengan margin
keuntungan 10%-15% dari omzet.
dikutip dari : sumber
Posted by
Unknown